Beberapa hari ini bisa saya masukkan dalam kelompok hari-hari terberat dalam hidup saya. Pasalnya, saat saya sedang dikejar deadline untuk menyelesaikan tesis biar bisa lulus April besok, ada aja halangannya. Jadi ceritanya untuk tinggal satu jenis data lagi yang perlu saya lengkapi agar penelitian tesis saya dianggap selesai, yaitu data tentang DNA tanaman yang menjadi objek penelitian saya. Karena tanaman yang saya teliti jumlahnya sangat terbatas saya harus mencari metode yang tepat. Pas lagi uji coba metode itu, eh mesin PCR yang ada di lab rusak. Pas saya yang make lagi. Pas baanget apesnya.
Meski saya berusaha sok tegar, tetap saja di dalam kepala saya berkecamuk. Stres pake banget. Semua rencana saya ke depan terancam buyar.
Sampai tadi malam, saat saya mencari beberapa literatur di antara tumpukan buku di dalam lemari, saya menemukan Alkitab saya yang sudah lama terlupakan (salahkan kecanggihan handphone yang bisa memuat program Alkitab di dalamnya). Alkitab saya ini adalah pemberian Papa saya saat saya masuk SMP dulu. Memang sampai sekarang saya masih menyimpan Alkitab itu, karena lembaran-lembarannya penuh warna-warni. Kebiasaan saya dahulu memberi warna pada ayat-ayat yang punya arti tersendiri bagi saya. Saat membuka Alkitab itu, saya menemukan tulisan yang pernah saya tulis dengan pulpen. Tulisannya saja sudah mulai pudar tapi masih bisa terbaca.
Aku belajar…bahwa tidak selamanya hidup ini indah. Kadang Tuhan mengijiinkan aku melalui derita. Tetapi aku tahu bahwa Ia tidak pernah meninggalkanku. Sebab itu aku belajar menikmati hidup ini dengan bersyukur.
Aku belajar… bahwa tidak semua yang aku harapkan akan menjadi kenyataan. Kadang Tuhan membelokkan rencananku. Tetapi aku tahu bahwa itu lebih baik daripada apa yang aku rencanakan. Sebab itu aku belajar menerima semua itu dengan sukacita.
Aku belajar… bahwa pencobaan itu pasti datang dalam hidupku. Aku tidak mungkin berkata, tidak Tuhan! Karena aku tahu bahwa semua itu tidak melampaui kekuatanku. Sebab itu aku balajr menghadapinya dengan sabar.
Aku belajar… bahwa tidak ada kejadian yang harus disesali. Karena semua rancanganNya indah bagiku. Maka dari itu aku akan bersyukur dan bersukacita dalam segala perkara. Maka sehatlah jiwaku dan segarlah hidupku. Inilah yang kudapat dari setiap perkara Bapaku di surga.
………
Saya jadi tersadar. God will ensure my success in accordance with His plan, not mine. Saya hanya harus percaya dan berserah. Hal sederhana tapi kadang terlupakan.
nate
Februari 22, 2015 at 12:44 am
trima kasih buat sharingnya 🙂
Riza Putranto
Februari 22, 2015 at 2:04 am
You can do it Echy, be strong in difficult moment 🙂
warm
Februari 22, 2015 at 4:02 pm
ya ya manusia berusaha, Yang Maha Kuasa penentunya
tapi ya smoga studinya tepat waktu ya, jangan kyk saya hihi
jtxmisc
Februari 23, 2015 at 6:52 pm
wah ini benar yah? terima kasih sekali infonya. , Afra
jtxmisc
Februari 24, 2015 at 6:49 pm
mantap mas infonya ini, jadi bisa lebih mengetahui tentang dunia ini 🙂 , Aerilyn
zahangir //cara bikin website gratisan
Juni 22, 2015 at 8:42 pm
Jika Anda ingin membuat situs web, Anda lebih baik siap untuk kompetisi. Ada banyak orang di luar sana yang telah memulai bisnis online atau membawa bisnis mereka ke web.Read lebih lanjut klik di sini http://www.ciptakanwebsitegratis.id/
Aksi Cepat Tanggap
Juli 7, 2015 at 1:38 pm
Please visit for For volunteerism, philantrophy dan humanism #LetsHelpRohingya
hotbuy
Juli 11, 2015 at 12:47 pm
sampai tuapun kita terus belajar,,tidak ada kata berhenti selain dipanggil tuhan..
hotbuy
Erress
November 1, 2015 at 1:38 pm
Kita bisa belajar dari segala hal yang kita alami baik hal baik maupun dari hal2 buruk, semua ada hikmahnya…
Rudy kurniawan
Januari 9, 2016 at 3:02 am
Dalam hidup kita harus selalu belajar..
Ijin..info investasi pemakaman keluarga di San diego hills memorial park,klik managersandiegohills.com