RSS

Buku Terlarang

06 Jun

Setiap kali membeli sebuah buku, selain judul dan ringkasan di halaman belakang, saya selalu memperhatikan genre/ kategori buku yang tercantum di kotak putih yang berisikan nomor ISBN. Dari situ, saya bisa mengira-ngira isi bukunya. Misalnya tertulis “Novel Dewasa“, pastinya isi bukunya hanya bisa dibaca oleh orang yang dikategorikan dewasa (17 tahun ke atas) karena isinya mungkin ada adegan seksual atau kekerasan. Atau misalnya tertulis “Nonfiksi Komedi”, maka buku itu isinya kisah nyata yang lucu. Walaupun saya masih belum mengerti bagaimana tata cara mengklasifikasikan jenis-jenis buku itu, tapi setidaknya cukup membantu calon pembeli seperti saya. Hanya saja kadangkala label seperti itu hanya mencerminkan garis besar bukunya saja.

Satu hal lagi yang saya belum pahami tentang buku adalah bagaimana sistem sensor pada sebuah buku sebelum buku itu diterbitkan. Saya mengambil contoh kasus dua buah buku yang saya beli baru-baru ini, The Naked Traveler 3 dan Kedai 1001 Mimpi. Dua-duanya adalah buku nonfiksi, dengan label buku yang berbeda-beda. The Naked Traveler 3 berlabel Traveling dan Kedai 1001 Mimpi berlabel Nonfiksi/Lifestyle.

Tentu banyak yang sudah tahu kalau The Naked Traveler (TNT) 3 sempat ditarik dari peredaran, gara-gara di dalamnya terdapat unsur pornografi (entah siapa yang menilainya). Sebuah cerita dari Trinity (penulis TNT3) tentang Mandi Bugil Rame-Rame dianggap porno sehingga harus direvisi. Dan saya cukup beruntung mendapatkan versi originalnya.

Tetapi kemudian saya membaca Kedai 1001 Mimpi yang ditulis oleh Valiant Budi. Isinya adalah pengalaman si penulis saat menjadi TKI di Negeri KSA (Kingdom of Saudi Arabia). Mulai dari kelakuan penduduk asli di sana yang arogan, sampai suka-duka menjadi seorang barista. Walaupun labelnya Lifestyle, tapi isinya mengandung banyak unsur dewasa, khususnya masalah seksual. Kalau dibandingkan dengan bukunya Trinity, harusnya buku ini ikut dibanned juga. Tidak.. saya tidak mengharapkan buku ini ditarik dari peredaran. Justru kalau buku ini harus direvisi layaknya TNT 3 pasti kenikmatan membacanya jadi berkurang. Buku ini malah seharusnya menjadi bacaan wajib calon TKI yang akan bekerja di KSA :mrgreen:

Nah, itulah yang saya maksud dengan saya tidak mengerti tata cara sensor buku. Siapa yang melakukan? Bagaimana kriterianya? Mungkin ada yang bisa menjawab 🙂

 
6 Komentar

Ditulis oleh pada Juni 6, 2011 inci lihat..baca..dengar

 

Tag: , , ,

6 responses to “Buku Terlarang

  1. abdurroni

    Juni 6, 2011 at 6:22 pm

    pengen juga neh baca buku tu.yang ori masih ada ga ya yang jual?

     
    • desty

      Juni 8, 2011 at 6:30 pm

      sayangnya yang original sudah ditarik dari toko buku. Tapi mungkin masih tersedia pada acara Jumpa Fans-nya Trinity

       
  2. warm

    Juni 7, 2011 at 8:41 am

    belum baca dua2nya, jd pengen beli
    eh naked traveller belum punya satu pun, soalnya bikin sebal, bikin ngiri aja isinya huehuehue

     
  3. devieriana

    Juni 8, 2011 at 11:57 am

    aku pernah baca di Gramedia.. tepatnya numpang baca, ihihihih.. gara-gara kelamaan nunggu si Hubby ngider entah kemana, akhirnya nyomot satu buku yaitu Naked Traveller..
    Tar deh kalo pas ke toko buku lagi, tak borongnya 😀

     
    • desty

      Juni 8, 2011 at 6:46 pm

      belinya yang mana, mbak? Kalau menurutku TNT 1 yang paling bagus

       
  4. helvry sinaga

    Juni 8, 2011 at 8:21 pm

    hohohoho….padahal pembaca sekarang makin dewasa toh, sudah tau memilah-milah mana yang patut atau tidak yang dibaca.
    hak sepenuhnya ada pada pembaca.

    sila mampir ke blog saya
    http://blogbukuhelvry.blogspot.com

    salam

     

Tinggalkan komentar